Tidak pernah mengambil barang orang lain walau hanya satu tusuk gigi, tidak pernah menjalankan praktek pungli, sogok menyogok, tapi ada satu hal yang barangkali kita abaikan, padahal ia termasuk perkara berat waktu dihisab. Apakah itu?
Jadikan ini renungan, muhasabah untuk diri sendiri. Juga pengingat untuk orang-orang yang kita sayangi.
Mungkin barangkali kita tidak pernah melakukan korupsi uang di kantor, tidak melakukan praktek riba, tidak menipu dalam berbisnis, tidak mengurangi takaran dan timbangan dalam jual beli, tidak pernah mengambil barang orang lain walau hanya satu tusuk gigi, tidak pernah menjalankan praktek pungli, sogok menyogok, tapi ada satu hal yang barangkali kita abaikan, padahal ia termasuk perkara berat waktu dihisab. Apakah itu?
SETIAP BARANG YANG DI SIMPAN AKAN DI HISAB
Kemarin Habis dengar tausiyah seorang ustadz. Katanya simpenan-simpenan itu akan ada hisabnya di hari kemudian.Misalnya simpanan Mukena yang gak ke pakai, baju, celana, yang dibeli banyak terus gak kepakai. Astaghfirullah…. Waduuh..!!!
Belum lagi simpenan-simpenan yang lain. Ada blus cantik yang saya Jahit tapi tak pernah dipakai. Ada rok selusin gak ke pakai. Ada puluhan jilbab entah kapan di pakai. Ada banyak pashmina yang hanya sesekali dipakai. Ada kaos kaki satu lusin persediaan kalau susah nyari kaos kaki. Ada sepatu sampe selusin
Ada sendal selemari, ada tas segudang.
Ada perabot yang tersimpan apik dikardusnya, masih segelan, tak pernah dipakai dan tak ada rencana dipakai. Ada gamis-gamis satu lemari. Ada baju pesta yg entah kapan dipakai. Ada Tupperware dua etalase gak ke pakai. Ada…… Ada……. (Masih panjang listnya)
Yang kita pakai dan kita sedehkahkan itulah yang bermanfaat..! Yang simpanan atau koleksi2 yg gak kepakai kelak akan di Hisab dan akan menyusahkan diri kita sendiri. Karena semua yg dibeli berawal dari nafsu..! Nafsu ingin mempunyai ini itu. Liat punya orang pengen beli juga. Walau gak berguna bagi diri kita. Duuh… Ternyata saya sendiri masih termasuk golongan orang yang menumpuk numpuk barang. Dan semua itu ada hisabnya ( perhitungannya ) kelak di akhirat. Astaghfirullah.. Astaghfirullah..
“Orang muslim yang miskin akan masuk surga sebelum orang muslim yang kaya dengan selisih setengah hari, yang itu setara dengan 500 tahun.” (HR. Ahmad)
MUSLIMAH YANG LALAI SHODAQOH MENJADI BARA API NERAKA
Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: ‘Bersodaqohlah para wanita, karena kebanyakan dari kalian itu menjadi bara api neraka Jahanam.’ Maka ada wanita bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Karena kamu semua seringkali mengadu dan mengkufuri suami.’Maka kemudian para wanita memulai bersodaqoh dan melemparkan gelang, giwang dan cincinnya ke pakaian Bilal.” (HR. Muslim, no. 885)“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu” (QS. At-Taubah : 34-35)
Lihatlah bagaimana orang yang sudah mati pun sampai memohon untuk dibangkitkan kembali agar bisa sedekah. Karena dia merasakan betapa beratnya beban hisab atas harta yang disimpan, dan ia juga melihat betapa besarnya pahala dari sedekah yang ia amalkan, “Dan infaqkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum DATANG KEMATIAN kepada salah seorang di antara kamu; kemudian ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku DAPAT BERSEDEKAH dan aku termasuk ORANG-ORANG YANG SHALIH?” (QS. Al Munafiqun: 10)
Jadikan ini renungan, muhasabah untuk diri sendiri. Juga pengingat untuk orang-orang yang kita sayangi. Harta yang kita simpan adalah harta milik ahli waris kita.
Sedangkan harta sejati kita yang akan menemani sampai kubur adalah harta yang kita sedekahkan.
Mari kita mulai sedekahkan atau hadiahkan koleksi pakaian lama kita yang masih layak pakai, atau barang-barang koleksi yang masih bisa digunakan manfaatnya, kepada orang lain yang membutuhkan, “Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai dan akan hilang kebencian.” (HR. Imam Malik)
Posting Komentar