Ada yang Bisa Jawab Kenapa? Dunia Menjadi Tempat Mencari Amal Soleh Untuk Kehidupan Akhirat



Katanya pacaran itu dilarang, tapi kebanyakan yang pacaran ujungnya happy ending, bahkan sampai menikah?

Kalo itu dilarang allah dan allah tidak ridho, kenapa mereka mesti berjodoh dan berakhir bahagia?

Nah ini pertanyaan menarik...

Pertama : kalau saja dunia ini Allah ﷻ‎ anggap memiliki nilai, tentu Allah ﷻ‎ takkan kasih makan orang-orang yang kafir padaNya...

Ternyata apa? Orang kafir tetap makan enak, pezina hidup senang, pemakan riba tetap kaya... karena apa? Karena harta dunia seisinya ini tiada nilainya di hadapan Allah ﷻ‎

Kalau Allah ﷻ‎ tak suka kekafiran, kenapa orang2 kafir yg membunuh kaum muslim nggak disamber gledek aja semua?

Karena Allah ﷻ‎ ingin kita, kaum muslim, berjuang dan berdakwah. Mengusahakan amal baik dunia melalui perantara mereka.

Yang durjana diperangi, muslim dapat pahala. Yang menyimpang didakwahi, jadi tabungan amal kita.

Itulah tugas kita : berdakwah.

Kedua : yakin mereka bahagia? Buktinya banyak suami atau istri yang selingkuh sama mantan pacar. Banyak yang cerai. Banyak yang kecewa sama pacarnya setelah nikah.

Kalaupun mereka terlihat bahagia, bisa jadi seandainya mereka dahulu nggak pacaran, mereka akan lebih bahagia.

Ketiga : ada yang namanya istidraj.
Seseorang yangg terus menerus melakukan maksiat. Namun Allah ﷻ‎ berikan semua kenikmatan dunia padanya.

kenapa? Agar ketika dia di puncak kesuksesan dan bahagia. Mendadak Allah ﷻ‎ cabut nyawanya. Maka dia berada dalam kekecewaan mendalam.

Diangkat tinggi. Lalu mendadak dihempas keras. .
Hukuman dariNya.

Allah telah memperingatkan supaya kita tidak tertipu dengan kehidupan duniawi yang fana ini dalam firman-Nya.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Wahai para manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayai kalian, dan janganlah sekali-kali (syaitan) yang pandai menipu, memperdayakan kalian dari Allah.” (QS. Faathiir: 5)

Mengapa orang yang tertipu dengan kehidupan duniawi benar-benar telah merugi? Karena kenikmatan dunia seisinya tidak lebih berharga di sisi Allah dari sebuah sayap seekor nyamuk!

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ ». رواه الترمذي في سننه (رقم 2490) وقَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ.

Sahl bin Sa’d bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya dunia sepadan dengan (harga) sayap seekor nyamuk; niscaya orang kafir tidak akan mendapatkan (kenikmatan dunia meskipun hanya seteguk air.” (HR. Tirmidzi)

Maka mari kita manfaatkan kehidupan dunia yang hanya sementara ini untuk benar-benar beribadah kepada Allah ta’ala, mulai dari mencari ilmu, shalat lima waktu berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada sesama terutama tetangga, mendidik keluarga sebaik-baiknya. Juga berusaha untuk menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang disebutkan Allah ta’ala dalam firman-Nya:

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحاً غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, ‘Ya Rabbi, keluarkanlah kami. niscaya kami akan mengerjakan amalan saleh berlainan dengan apa yang telah kami kerjakan.’ Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup bagi orang yang mau berpikir?! Maka rasakanlah (adzab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun.” (QS: Faathir: 37)

Sungguh sangat banyak ayat-ayat al-Quran dan hadist-hadits Rasulullah SAW yang menerangkan hakikat kehidupan dunia dan bahwasanya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, yang disana ada kenikmatan yang kekal dan kesengsaraan yang abadi.