Alasan Kenapa Para Orang Tua Harus Lebih Waspada Penggunaan Gadget Pada Anak


Foto via tribunstyle.com

Semakin ngeri pengaruhnya

Keluar anda bisa terancam bahaya dari dampak negatif gadget, jika tak diawasi dan juga selalu dibiarkan begitu saja, rentan dampak negatif masuk pada anak atau keluarga anda, seperti kisah yang dibagikan Melisa, adiknya ini terpengaruh hal buruk dari gadget. Bukan karena adiknya sendiri tapi malah karena temannya.

Ini satu lagi alasan yang membuat para orang tua untuk selalu penggunaan HP pada anak.

Di zaman yang modern seperti sekarang ini, penggunaan ponsel menjadi tidak terelakkan.

Mungkin dulu, anak-anak baru bisa menggunakan ponsel setelah umurnya menginjak SMP atau SMA.

Baca juga : Jawab Soal, Siswa ini Cerita Keluarga Miskinnya, Awalnya Haru Tapi Endingnya Parah

Namun, seiring berkembangnya teknologi dan semakin murahnya harga ponsel.

Banyak anak yang sudah diberikan HP dari usia yang terbilang sangat muda.

Ada berbagai alasan kenapa para orang tua memberikan anak akses ke ponsel.

Tetapi yang pasti adalah saat para orang tua memberikan akses anak ke ponsel, orang tua juga harus senantiasa melakukan pengawasan.

Karena salah-salah, anak bisa saja mengakses konten yang buruk bagi perkembangan fisik atau pun psikis anak.

Seperti yang terjadi kepada seorang perempuan di Twitter dengan akun bernama @melimelibanana.

Dalam sebuah thread di Twitter yang menjadi viral dengan lima ribu tiga ratus kali lebih Retweet, ia menceritakan pengalamannya tentang adiknya yang berusia 12 tahun dan merupakan siswa kelas 1 SMP.

Dalam cerita tersebut ia menekankan pentingnya andil orang tua dalam melakukan pengawasan atas konten yang diakses oleh anak.

Baca juga :Mitos Atau Fakta, Memberi Kopi Pada Balita Bisa Mencegah Step?

Berikut ini adalah cerita dari Melissa dan peringatan darinya.




"Mau cerita sedikit tentang kenapa kita harus ikut mengawasi aktivitas adik-adik kita yang masih di bawah umur di dunia maya. Jadi ini kisah tentang adik gue, Luna, dan dua temannya. Umur mereka sekarang 12 tahun, kelas 1 SMP.

Luna, Melati, dan Mawar (nama samaran) emang bertigaan melulu, karena selain sekelas, rumahnya juga berdekatan. Nah, di antara mereka bertiga, yang punya handphone itu Luna dan Melati. Mawar kebetulan bukan orang berada, jadi gak dikasih handphone sama orang tuanya.

Nah, karena gak punya HP, Mawar ini suka pinjem HP teman-temannya dan yang paling sering dia pinjem itu HP Luna. Dia bisa datang ke rumah Luna pas weekend cuma buat mainan HP Luna berjam-jam. Jadi dia diem sendirian main HP di kamar Luna padahal Luna-nya sendiri main ke taman.

Malah pernah suatu hari Luna bawa HP ke sekolah. Pulang sekolah, dia tidur-tiduran di kamar sambil ngelamun, Mbaknya nanya “Dek tumben gak main HP?” eh ternyata HP Luna dibawa pulang sama Mawar. Luna mau ngelarang takut, karena Mawar kalo gak dipinjemin selalu ngatain Luna pelit.

Apparently, Mawar ini sedikit manipulatif. Dia suka pinjam barang teman-temannya dan kalau gak dipinjemin, dia akan ngancam bakal jelek-jelekin temennya ke temen lainnya dan ngajak temen lainnya buat ngejauhin si temen ini. Luna takut digituin jadi dia selalu pinjemin HP-nya.

Gue sebenernya udah gak enak feeling sama si Mawar ini. Mungkin insting seorang kakak kali ya? Gue merasa Luna gak nyaman temenan sama dia, karena Mawar ini kayak intimidatif dan entah kenapa vibe-nya negatif. Menurut Mbaknya Luna, tatapan matanya selalu kosong.

Nah, tadi sore tiba-tiba gue dipanggil bokap. Disuruh bantu periksain media sosial dan HP-nya Luna. Karena ternyata, Luna punya beberapa akun di medsos... yang bahkan bukan dibuat sama Luna. Jadi si Mawar ini yang bikinin Luna akun-akun medsos, mulai dari e-mail sampai IG.

Terus bokap cerita, tadi pagi keluarganya Melati datang ke rumah. Beneran sekeluarga. Bapaknya, ibunya, sampai eyangnya.
Karena ternyata Mawar melakukan hal gak baik pakai HP-nya Melati. Jadi, pas Melati lagi mandi, Mawar ngerekam Melati mandi dan di-upload di Whatsapp Status.

Keluarganya Melati lihat dan langsung panik, untungnya bisa langsung dihapus. Makanya mereka datang ke rumah untuk ngewanti-wanti bokap supaya hal yang sama gak terjadi ke Luna. Asli, gue kesel banget dengernya. Terus ya udah, gue cek HP-nya Luna dong.

Ternyata emang Luna punya dua IG akun. IG akun pertama emang dibuatin sama bokap karena tugas sekolah, akun kedua ini yang sepertinya dibuatin sama Mawar. Nah, akun Luna ini kalo dilihat DM-nya, isinya Luna nyapa banyak strangers, yang mana kemungkinan besar itu kerjaan Mawar.

Luna itu 100% gak tau cara pakai medsos. Luna itu kalo buka HP cuma buat Whatsapp kami, keluarganya, dan temannya. Sisanya main game kayak Temple Run & nonton sinetron kayak Misteri Ilahi atau kartun Doraemon di Youtube. Iya, Luna emang spesial, jadi emang rada kekanak-kanakan.

Dan bener aja, pas gue cek HP-nya, gue menemukan hal yang harusnya gak ada di HP anak umur 12 tahun. Buru-buru gue apus aja. Gue mau positif thinking aja deh mungkin itu accidentally downloaded waktu Luna main game online tapi masa ada link macam itu di http://games.co.id

Akhirnya gue minta Luna untuk minta password e-mail dan semua akun sosmed dia yang dibuat sama Mawar biar bisa deactivate. Gue juga bilang sama Luna untuk jangan pinjemin HP lagi, apalagi laptop, ke Mawar. Awalnya Luna begging supaya dia tetap bisa pinjemin ke Mawar karena takut.

Takut Mawar marah sama dia dan gak ditemenin lagi. Buat orang seumuran gue mah unfriending person dan burning bridges are easy. Tapi buat anak 12 tahun yang temennya cuma dua??? Duh, gue gak tega tapi emang Mawar ini bad influence kayak OL shop-nya Awkarin.

Tapi ya gue akhirnya meyakinkan Luna kalau Mawar meminjam HP dia untuk alasan yang gak baik dan dia memakai nama Luna untuk alasan yang gak baik pula dan itu gak bisa dimaklumin. Alhamdulillah anaknya mau ngerti dan akan berusaha gak pinjemin HP-nya lagi ke Mawar.

Pelajaran yang gue dapat dari sini adalah kita gak boleh lengah. Mungkin kita merasa “Ah, keluarga gue aman, adik gue tau cara berdumay yang bijak.” tapi mungkin temannya tidak & temannya bisa aja memanfaatkan in a way that Mawar did to Luna & Melati. Jadi, tetap harus dipantau.

Sekian thread & pelajaran yang ingin gue bagikan hari ini, semoga bermanfaat dan bikin kita sedikit ingat untuk meluangkan waktu memerhatikan hidup adik-adik kita di dumay. Karena sekarang URL = IRL. Udah hampir sama pentingnya. IRL bisa rusak karena hal yang kita lakukan di URL."

Para netter yang membaca kisah pun juga kebanyakan mengapresiasi cerita dari Melissa ini.

@1EB2: "Sepakat, anak-anak di bawah umur memang harus diawasi dalam memakai internet. Internet itu barang netral, bisa dipakai untuk kebaikan, tapi sering juga dimanfaatkan oleh orang jahat. Membebaskan bisa jadi menjerumuskan."

@ochakynugroho: Kayaknya banyak tuh anak2 macem si mawar, udah miskin tapi manipulatif dan intimidatif ke anak2 orang kayak yg naif! Anaknya temen gw (smp) malahan sering minjem kamar anaknya siang bolong buat ML sama orang yg dikenal lewat medsos & pakai nama anaknya!Milih2 temen memang wajib!

@Ardinsyah088: Keponakan gw, masih SMP. Pegang hape. Dan lihat historisnya juga ngeriik. Langsung gw interview. Hapenya dipake banyak orang. Katanya. Sekaang dalam pengawasan

Duh, ngeri ya, tuh para orang tua harus lebih hati-hati lagi dalam mengawasi para anaknya.