Fakta Penggrebekan Pesta LGBT, "Dari Pria Beristri, Remaja Dipaksa, Hingga Hal Menjijikan Ini"



Polres Cianjur menggerebek pesta gay di sebuah vila di kawasan Cipanas, Sabtu (13/1/2018) malam via pojoksatu.com

LGBT kena grebek...

Masih habis juga kasus yang melibatkan LGBT, kali ini kepolisian berhasil menggrebek perbuatan menjijikan LGBT di sebuah vila. yang mencengangkan adalah latar belakang para tersangka dan juga fakta mengerikannya.

Polres Cianjur, Jawa Barat, menggerebek lima pria yang telah pesta di sebuah vila di kawasan Cipanas, Sabtu (13/1/2018) malam.

Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah, mengatakan penangkapan lima orang tersebut berawal dari adanya komunikasi antara komunitas litelatur di Cianjur yang resah terkait maraknya aktivitas penyimpangan, terutama gay.

"Berawal dari situ, kami lakukan penyelidikan lebih lanjut dan didapati sebuah aplikasi di sistem operasi android. Aplikasi tersebut menjadi sarana komunikasi antara pelaku penyimpangan sesama kaum laki-laki," katanya.

Setelah tim siber mendalami aplikasi tersebut, ternyata didapati beberapa orang gay membuat janji untuk melakukan pesta menjijikan di Cianjur, tepatnya di salah satu vila di Cipanas.

Dari informasi tersebut, Polres Cianjur pun melakukan penggerebekan dan mendapati lima orang laki-laki tengah melakukan pesta sesama jenis.

dilansir dari berbagai sumber berikut adalah fakta-fakta penggerebekan ini:

1. Pesta di Malam Minggu

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, penangkapan para pelaku yang diduga melakukan pesta seks sesama jenis ini terjadi pada Sabtu (13/1/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.

"Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur telah berhasil mengamankan 5 orang pria yang diduga melakukan pesta tak senonoh sesama sejenis (gay)," kata Yusri melalui pesan singkatnya, Minggu (14/1/2018).

2. Ditemukan Kondom Hingga Bedak


Gambar via tribunnews.com

Di tempat kejadian perkara polisi juga mengamankan beberapa barang bukti.

"Sat Reskrim Polres Cianjur berhasil mengamankan beberapa minuman keras, dan beberapa alat kontrasepsi di lokasi penggerebekan," ujar Yusri.

Selain itu, polisi juga mengamankan celana dalam, sejumlah ponsel, dan tissue super magic power.

Ada juga kondom, gel/pelumas, parfum, handbody, deodoran, bedak, 10 botol anggur merah cap orang tua, handuk serta selimut.

3. Pelaku dari Berbagai Usia

Gambar via pojoksatu.id

Lima tersangka yang diamankan pihak kepolisian berasal dari berbagai usia, mulai pelajar hingga pria beristri.

Kelima tersangka itu adalah AGW (50), AR (21), DAP (16), DS (39), dan U (34).

4. Pengakuan Si Pria Beristri

Dilansir dari Tribun Lampung, seorang tersangka yang berinisial AGW mengaku telah melakukan hubungan sesama jenis sejak SMA di Bali.

Awalnya ia menjadi korban dari teman laki-lakinya, namun akhirnya ia ikut juga.

Kondisi itu terus berlanjut meskipun dia sudah beristri dan memiliki tiga anak.

Dia tetap melakukan hubungan sesama jenis.

"Saya dari SMA sudah seperti ini, karena jadi korban teman waktu dulu di Bali," katanya di Mapolres Cianjur, Minggu (14/1/2018).

Namun untuk pesta sesama jenis, dia mengaku baru sekali melakukan, yakni di Cianjur.

Sementara sebelumnya, dia mengaku langsung memesan teman kencan untuk berhubungan di tempat yang ditentukan.

"Kalau pesta sesama jenis baru sekarang, kebetulan ada urusan di Cianjur, saya hubungi teman pria di sini," ungkapnya.

"Biasanya di Bandung saya pesan atau hubungi teman di sana, hanya berdua, tidak berlima seperti kemarin," tuturnya.

5. Si Pelajar Mengaku Dipaksa

Pelajar yang berinisial DAP tampak gemetar saat menjawab pertanyaan Kapolres Cianjur AKBP Soliyah yang menginterogasinya di kantor polisi, Minggu (14/1/2018).

Ia mengaku masih "normal" dan dipaksa ikut pesta sesama jenis itu.

"Saya dipaksa Bu, saya masih normal. Saya dicekoki minuman keras terlebih dahulu," ujar DAP.

DAP mengaku tak mengunduh aplikasi pencinta sesama jenis seperti yang dilakukan pria lainnya.

Ia mengatakan hanya dipanggil melalui pesan Whatsapp.

Sambil merapatkan kedua tangan dan menunduk, ia mengaku baru pertama kali terlibat kegiatan tersebut.

Sungguh diluar dugaan, ternyata bukan hanya kemauan sendiri menjadi LGBT. namun ada juga yang karena kisah masa lalu, dipaksa dll.